7 Cara Menghitung Taksiran Persalinan 100% Akurat


Uinsuka.ac.id – Bagi seorang ibu, pemeriksaan terhadap kehamilan sangatlah penting. Terlebih untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Nah, tahukah jika tanggal lahir anak dapat diprediksi dengan cara menghitung taksiran persalinan?

Perhitungan taksiran persalinan ini erat pula kaitannya dengan siklus menstruasi. Dalam menghitung taksiran ini terdapat berbagai cara yang digunakan. Namun, sebelum mengetahui cara-caranya perlu juga dipahami mengenai apa itu taksiran persalinan dan siklus menstruasi berikut ini!

Apa itu Taksiran Persalinan?

Dalam satu periode kehamilan terdapat taksiran persalinan yang dapat dihitung. Taksiran persalinan merupakan istilah untuk tanggal perkiraan lahir bayi. Umumnya, seorang ibu akan mengandung selama 37 hingga 42 minggu dengan rata-rata 280 hari atau 40 minggu.

Biasanya usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) selesai. HPHT ini merupakan hari pertama siklus menstruasi. Sedangkan ovulasi umumnya terjadi setidaknya dua minggu setelah masa ini. Nah jika dalam durasi ini sperma membuahi sel telur maka akan terjadi kehamilan.

Untuk mengetahui cara menghitung taksiran persalinan berdasarkan HPHT perlu juga mengetahui apa itu siklus menstruasi. Setiap bulan, wanita mengalami siklus menstruasi yang berbeda-beda. Menstruasi merupakan proses peluruhan lapisan dinding rahim dan sel telur akibat tidak dibuahi.

Siklus menstruasi adalah perubahan alami yang terjadi dalam organ reproduksi wanita setiap bulannya. Siklus ini umumnya berlangsung antara 21 hingga 35 hari. Namun, rata-rata siklus menstruasi yang dialami wanita adalah kisaran 28 hari.

Mengapa Taksiran Kehamilan Diperlukan?

Usia kehamilan sangat penting bagi ibu hamil karena dapat menentukan seberapa baik kondisi tubuh dan perkembangan janin. Usia kehamilan ini penting untuk mengetahui apakah perkembangan janin normal sesuai dengan usia yang sudah dilewati oleh sang ibu dan janin.

Baca Juga:  Cara Menghitung IP Semester dan IPK 100% Mudah

Taksiran persalinan juga tidak kalah pentingnya dengan usia kehamilan. Taksiran persalinan ini sangat diperlukan untuk mempersiapkan kelahiran bayi. Dengan demikian, seluruh hal yang berkaitan dengan proses persalinan dapat berjalan dengan lancar.

Bagaimana Cara Menghitung Taksiran Persalinan?

Untuk menentukan tanggal atau taksiran persalinan ada berbagai cara yang bisa digunakan. Cara ini mulai dari menggunakan rumus, menghitung tanggal atau HPHT, hingga dengan teknologi canggih seperti USG. Berikut berbagai cara menghitung taksiran persalinan dan penjelasannya:

1. Pemeriksaan Fisik

Cara pertama untuk menghitung taksiran persalinan adalah dengan memeriksa kondisi fisik secara langsung. Cara ini dapat membantu menentukan taksiran persalinan dan usia kehamilan. Tentunya, akan ada perubahan yang signifikan pada fisik ibu hamil.

Metode pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan gerakan janin. Pada usia kehamilan 16 hingga 18 minggu umumnya janin sudah mulai bergerak. Jadi hal ini bisa menjadi patokan untuk memperkirakan hari lahir buah hati.

Metode kedua adalah dengan menggunakan dua jari tangan. Metode ini cukup sederhana sehingga banyak digunakan namun tidak seakurat metode lainnya. Caranya cukup dengan menghitung jarak antara tulang kemaluan dan puncak rahim. Nantinya jarak dua jari dihitung sebagai dua minggu.

2. Menggunakan Rumus Neagle

Selanjutnya adalah cara menghitung taksiran persalinan menurut rumus neagle. Rumus ini menggunakan HPHT untuk menentukan usia kehamilan. Namun rumus ini hanya dapat digunakan oleh wanita dengan siklus menstruasi yang teratur. Berikut rumus neagle dengan acuan HPHT:

  • (+7 -3 +1) untuk HPHT pada bulan April hingga Desember dengan rincian hari ditambah 7, bulan dikurangi 3, dan tahun ditambah 1.
  • (+7 +9 +0) untuk HPHT pada bulan Januari hingga Maret dengan rincian hari ditambah 7, bulan ditambah 9, dan tahun ditambah 0.
Baca Juga:  Jam 17.30 Jam Berapa? Ini Aturan Penulisan Waktu 24 Jam

Untuk memahami pengaplikasian rumus ini, dapat menggunakan contoh kasus berikut ini:

Seorang wanita berusia 30 tahun dengan status obstetri datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan kehamilan. HPHT wanita ini adalah 20 Mei 2022 dengan siklus menstruasi 28 hari, TD 120/70 mmHg, dan frekuensi nadi 80x / menit. Tentukan taksiran persalinannya!

Untuk menjawab kasus tersebut rumus yang harus digunakan adalah (+7 -3 +1) karena HPHT jatuh pada bulan April. Maka taksiran persalinannya adalah tanggal (20 + 7 = 27), bulan (5 -3 = 2), dan tahun (2022 + 1 = 2023) yang berarti jatuh pada 27 Februari 2023.

Hal yang harus diperhatikan adalah bulan yang ditambahkan 9 atau dikurangi 3 serta tahun yang ditambah 1 atau tidak ditambahkan sesuai dengan periode HPHT. Taksiran persalinan ini dapat menjadi patokan untuk mengetahui tanggal kelahiran.

3. USG

Cara ketiga adalah dengan memanfaatkan teknologi yakni dengan USG atau pemeriksaan ultrasonografi. Penentuan taksiran persalinan dengan metode ini terbilang cukup akurat dan cocok dilakukan jika tidak dapat mengingat kapan ovulasi terjadi.

Pengecekan prosedur ini dilakukan dengan menggunakan detak jantung janin. Umumnya jantung janin akan mulai berdetak pada minggu ke-9 atau ke-10 sehingga dapat dideteksi. Sedangkan janin mulai bergerak pada usia 18 hingga 22 minggu.

4. Mengukur Fundus Uteri

Pengukuran taksiran persalinan juga dapat dilakukan dengan melihat tinggi puncak rahim atau fundus uteri. Letak fundus wanita berada dari tulang panggul hingga bagian atas rahim. Semakin tua kehamilan, maka jarak fundus akan semakin kecil.

5. Menghitung HPHT

Cara selanjutnya adalah cara menghitung taksiran persalinan berdasarkan HPHT. Seperti rumus neagle, cara ini juga memerlukan HPHT atau tanggal pertama siklus menstruasi biasanya. Tanggal tersebut dianggap sebagai hari pertama usia kandungan.

Baca Juga:  5 Cara Menghitung Neraca Ohaus, Jenis, Rumus 2024

Misalnya jika HPHT jatuh pada tanggal 15 Desember dan saat ini sudah tanggal 30 Desember maka usia kandungan sudah berjalan 15 hari. Untuk mempermudah, perhitungan ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi kalender kehamilan di telepon genggam.

6. Detak Jantung Janin

Tidak hanya USG, perhitungan taksiran persalinan secara medis juga bisa menggunakan detak jantung bayi yang pertama kali terdengar. Jantung janin akan mulai berdetak sekitar minggu ke-9 hingga ke-10. Umumnya detak jantung janin ini juga dibarengi dengan awal gerakan janin.

Dengan metode ini, dokter dapat menentukan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk menghitung taksiran persalinan tanpa perlu menghitung secara manual.

7. Tanggal Pembuahan

Sama seperti rumus neagle dan HPHT, taksiran persalinan juga dapat dihitung melalui tanggal pembuahan. Umumnya, proses pembuahan terjadi sekitar dua minggu setelah HPHT sehingga waktu pembuahan bisa digunakan untuk menghitung taksiran persalinan.

Rumusnya adalah dengan menambahkan 266 hari atau 38 minggu dari tanggal pembuahan. Misalnya tanggal pembuahan adalah 8 Maret 2022. Kemudian tambahkan 266 hari atau 38 minggu sehingga patokan taksiran persalinan adalah 29 November 2022.

Rupanya ada berbagai cara menghitung taksiran persalinan, ya! Cara-cara ini umumnya menggunakan HPHT sebagai acuan taksiran persalinan. Namun, taksiran ini hanya sekedar patokan saja karena tanggal persalinan dapat berubah akibat berbagai faktor seperti detak jantung, dan sebagainya.

Taksiran persalinan menjadi sangat penting bagi ibu hamil untuk mempersiapkan segala kebutuhan persalinan. Dengan mengukur taksiran persalinan dan usia kehamilan, ibu juga dapat memantau perkembangan janin apakah normal atau terdapat kejanggalan.

Baca Juga: