3 Cara Menghitung Skala Gambar, Rumus, Contoh Soal


Uinsuka.ac.id – Cara menghitung skala gambar yang baik dan benar perlu diperhatikan ketika merancang suatu bangunan. Seperti misalnya bangunan rumah, jalan, gedung, jembatan, dan berbagai konstruksi yang lainnya.

Jika ingin mendapatkan skala gambar, maka harus memiliki sebuah gambaran yang benar-benar sesuai. Pastinya berbeda dengan gambar sebuah seni yang ukurannya dapat dibuat dengan sistem perkiraan saja. Maka dari itu, kamu harus tahu bagaimana perhitungan skala gambar yang tepat.

Apa itu Skala?

Sebelum menuju pembahasan cara menghitung skala gambar, simak pengertian skala terlebih dahulu. Skala secara umum dapat diartikan sebagai jarak yang ada pada gambar dengan jarak yang sesungguhnya.

Biasanya banyak dijumpai untuk menggambar sebuah peta ataupun denah pada bangunan. Tujuan dari adanya skala adalah untuk mewakili kondisi yang sesungguhnya dari suatu wilayah.

Skala yang digunakan dalam gambar teknik umumnya hampir sama dengan skala pada peta. Kemungkinan memiliki sedikit perbedaan yang terletak di besar angka pembagian atau besar skalanya.

Misalnya saja bangunan kantor mempunyai panjang 100 m dan digambar dalam denah menggunakan skala 1:1000. Berarti untuk ukuran panjang yang ada di kertas denah yaitu 10 cm.

Sementara itu, jarak sebenarnya dari kota X menuju kota Y adalah 30 km atau 3.000.000 cm. Jarak tersebut tidak dapat digambar menggunakan skala yang sama, yaitu 1:1000. Hal ini karena jarak pada kertas bisa mencapai 5.000 cm atau 50 meter sehingga jika di logika tidak muat.

Mengenal Arti Skala dalam Suatu Gambar ataupun Desain

Selanjutnya akan dijelaskan arti dari skala untuk memudahkan dalam membaca nantinya. Misalnya skala gambar 1:5, berarti untuk 1 cm yang tergambar sudah mewakili 5 cm pada ukuran bangunan yang sebenarnya.

Baca Juga:  7 Cara Menghitung Diskon di Excel dan Contoh 2024

Selain skala 1:5, masih banyak sekali ukuran skala lainnya yang biasa digunakan dalam gambar bangunan. Skala tersebut juga dibuat sesuai dengan ukuran kertas dan bangunan yang ingin digambar. Berikut adalah beberapa jenis skala yang penting untuk diketahui:

1. Skala 1:100

Skala 1:100 berarti bahwa 1 cm mewakili 100 cm yang ada dalam sebuah gambar atau desain. Perhitungan skala ini biasa digunakan untuk membuat denah rumah, denah atap, tampak depan (samping rumah), denah pondasi, denah pola lantai, desain shop drawing pelaksanaan, dan lain sebagainya.

2. Skala 1:1000

Skala ini memiliki perhitungan besar sehingga digunakan dalam mendesain suatu objek yang berukuran besar. Misalnya saja seperti bangunan rumah atau gedung tingkat tinggi, peta kontur tanah, dan objek besar yang lainnya.

3. Skala 1:20

Skala 1:20 banyak digunakan dalam desain dari detail bangunan yang ukurannya kecil. Beberapa di antaranya adalah pondasi, detail jendela, detail pintu, sanitair, dan lainnya.

4. Skala 1:5

Tak berbeda jauh dengan sebelumnya, 1:5 digunakan pada gambar dengan detail yang lebih teliti. Contohnya seperti detail furniture, sambungan besi struktur, detail instalasi listrik, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya masih ada skala lainnya, seperti 1:1, 1:2, 1:4, 1:5, 1:10, 1:15, 1:20, 1:25, 1:30, 1:40, 1:40, 1:60, 1:60, 1:80, 1:100, 1:200, dan seterusnya. Ukuran skala ini dibutuhkan dalam mendesain suatu bangunan secara manual.

Kamu bisa menggunakan kalkulator yang digunakan untuk menghitung panjang bangunan yang ingin didesain. Apabila ingin menggambar bangunan dengan skala 1:1 tanpa harus menghitung, sebaiknya menggunakan software Autocad.

Cara Membaca Skala Gambar

Memahami arti skala saja tidak cukup dalam menerapkan cara menghitung skala gambar. Kamu juga harus tahu rumus beserta cara membaca skala yang sudah menjadi syarat dalam perhitungan.

Baca Juga:  4 Cara Menghitung Denda Pajak Mobil dan Contohnya

Skala umumnya terbagi dalam 3 jenis, yaitu skala pengecilan, skala penuh, dan skala pembesaran. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jelas dan cara membacanya:

1. Skala Pengecilan

Skala pengecilan digunakan jarak benda pada gambar (Sd) sengaja dibuat lebih kecil jika dibandingkan dengan gambar yang sesungguhnya (Sb). Adapun untuk penunjukkan dari jenis skala yang satu ini adalah 1: x.

Berikut adalah beberapa contoh untuk menunjukkan skala pengecilan yang biasa digunakan:

  • 1:2, 1:20, 1:200, 1:2000
  • 1:5, 1:50, 1:500, 1:5000
  • 1:10, 1;100, 1:1000, 1:10000

2. Skala Penuh

Jenis skala yang kedua adalah skala penuh atau yang biasa disebut sebenarnya. Skala penuh digunakan jika gambar yang dibuat memiliki ukuran sama seperti benda yang sebenarnya.

Skala penuh sangat dianjurkan untuk digunakan karena memiliki lebih banyak manfaat. Misalnya saja untuk membayangkan benda yang sesungguhnya dan memudahkan dalam pemeriksaan nantinya. Sedangkan untuk contoh dari skala penuh atau sebenarnya yaitu 1:1.

3. Skala Pembesaran

Sesuai namanya, skala pembesaran digunakan jika gambar dibuat dengan ukuran lebih besar ketimbang benda sebenarnya. Contoh penggunaannya jika gambar yang digambar memiliki ukuran kecil dan sangat rumit.

Seperti rangkaian lampu di jalan, circuit pada IC atau Integrated Circuit, dan lain sebagainya. Notasi yang digunakan dalam skala pembesaran yaitu x : 1. Sementara itu, untuk contoh dari ukuran lengkap skala pembesaran yaitu:

  • 50:1
  • 5:1
  • 20:1
  • 2:1
  • 10:1

Rumus Skala Gambar

Cara menghitung skala gambar yang benar tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus menggunakan rumus. Rumusnya adalah membandingkan ukuran yang kemudian dibagi dengan ukuran sebenarnya.

Inilah rumus yang bisa digunakan untuk membuat sebuah gambar menggunakan skala:

  • Skala = Jarak pada Peta : Jarak Sebenarnya
  • Jarak Benda dalam gambar = (Jarak Benda sebenarnya x skala Depan) / Skala belakang
  • Jbg = (Jbs x Sd) / Sb
Baca Juga:  Cara Menghitung Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDB)

Cara Menghitung Skala Gambar beserta Contohnya

Jika sudah memahami arti skala, rumus, dan cara membacanya maka bisa langsung melakukan perhitungan. Caranya adalah dengan memasukkan semua angka yang ada dalam rumus perhitungan skala.

Supaya lebih jelas, berikut ini akan diberikan beberapa contohnya yang memudahkan kamu dalam memahami materi ini:

1. Contoh 1

Menggambar sebuah lebar jalan 1 m menggunakan skala 1:25

Skala 1:25 memiliki arti bahwa setiap 1 cm yang ada pada gambar sudah mewakili ukuran 25 cm dari benda sebenarnya. Sebuah jalan dengan lebar 1 m = 100, jika digambar menggunakan skala 1:25 maka jarak gambarnya yaitu (100 x 1) : 25 = 4 cm.

Jadi jika ingin menggambar lebar jalan, maka harus memiliki jarak yang mencapai 4 cm.

2. Contoh 2

Menggambar sambungan besi struktur lebar 5 mm menggunakan skala 5:1

Untuk contoh yang kedua ini bisa dibilang merupakan kebalikan dari contoh yang sebelumnya. Pada contoh ini, benda yang sebenarnya memiliki ukuran lebih kecil dari gambar dan sengaja dibesarkan supaya terlihat jelas.

Skala 5:1 menunjukkan bahwa 5 cm yang ada pada gambar akan mewakili 1 cm benda yang sesungguhnya. Berarti baut dengan lebar 5 mm = 0,5 cm, apabila digambar menggunakan skala 5:1 maka jarak yang ada di gambar yaitu (0,5 cm x 5) / 1 = 2,5 cm.

Perlu diketahui, menghitung gambar dengan skala yang lainnya pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan contoh ini. Mungkin yang membedakan hanyalah ukuran dari benda sebenarnya dan jenis skala yang dipakai.

Cara menghitung skala gambar ini bisa dijadikan acuan dalam membuat gambar bangunan atau peta. Sekarang kamu sudah bisa mengetahui jarak dari satu tempat ke tempat yang lain atau luas dari sebuah wilayah melalui peta.

Baca Juga: