4 Cara Menghitung Laba Usaha/Laba Bersih Terbaru 2024

Uinsuka.ac.id – Cara menghitung laba usaha merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Mengapa harus dianggap penting? Karena mengetahui cara menghitung laba dengan benar serta akurat akan terlihat jelas jumlah keuntungan yang didapatkan.

Tidak hanya itu, mengetahui pola perhitungan laba bisnis juga memudahkan dalam melakukan analisis bisnis yang sedang dijalankan. Dengan cara melakukan analisis secara berkala, nantinya kamu akan memahami pertumbuhan dan perkembangan bisnis sudah sesuai harapan atau justru sebaliknya.

Cara menghitung laba (pendapatan bersih) dalam usaha adalah teori ekonomi yang mempengaruhi perusahaan bisa berkembang lebih baik. Jika dirasa memang kegiatan usaha mengalami kerugian dalam beberapa waktu, setidaknya pebisnis bisa mengantisipasi strategi untuk memperbaiki kondisinya.

Rumus Menghitung Laba Bersih Perusahaan

Pendapatan bersih atau laba lazimnya menunjukkan besaran nominal yang didapatkan oleh suatu bisnis setelah dikurangi dengan biaya produksi, pajak, biaya operasional, modal, dan non operasional. Makin besar laba bersih yang dimiliki perusahaan tiap bulannya, maka menunjukkan keuntungan stabil.

Jika kamu ingin memahami terkait laba bersih dan pola perhitungannya, wajib mengetahui terlebih dahulu rumus yang digunakan untuk menghitungnya. Perhitungan laba bersih bisa dilakukan secara manual, namun hasil yang didapatkan dijamin masih akurat asalkan data yang dimasukkan sudah benar.

  • Laba Bersih Usaha = Total Pemasukan atau Pendapatan – Total Pengeluaran
  • Laba Bersih Usaha = Laba Kotor Usaha – Biaya Pembebanan
  • Laba Bersih Usaha = Margin Laba Bersih dalam % x Total Biaya Pendapatan
  • Margin Laba Bersih (%) = Laba Bersih Usaha / Total Pendapatan x 100
Baca Juga:  Cara Menghitung Bunga Majemuk dan Contoh Soalnya

Untuk memahami cara menghitung laba usaha dengan benar, kamu bisa mempelajarinya dari contoh kasus yang akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. Intinya laba bersih didapatkan setelah suatu bisnis memperhitungkan biaya lainnya, sehingga dianggap clear tanpa pembebanan biaya lain.

Bagaimana Cara Menghitung Laba Usaha dengan Benar?

Perhitungan laba bersih perusahaan sebenarnya lebih kompleks tergantung dengan jenis bisnis yang akan dijalankan. Hal inilah yang membuat perusahaan besar lebih suka menggunakan perangkat lunak akuntansi untuk memudahkan perhitungan laba, sehingga hasilnya lebih akurat dan cepat.

1. Menghitung Total Pendapatan Perusahaan

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menghitung laba bersih yaitu membuat perhitungan secara akurat mengenai total pendapatan atau penjualan. Total pendapatan biasanya dihitung sesuai periode misalnya per bulan atau per tahun sesuai kebutuhan perusahaan sendiri.

2. Memperhitungkan Biaya Beban Tiap Bulannya

Jika sudah mengetahui total pendapatan perusahaan, coba hitung biaya beban lengkap dengan pengeluaran bisnis lainnya. Pengeluaran yang dimaksud disini berkaitan dengan biaya produksi, biaya non-operasional, biaya operasional, dan masih banyak lagi.

Harga pokok penjualan atau biasa dikenal dengan HPP berkaitan langsung dengan tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lainnya. Ada pula biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan, sewa lokasi, iklan, utilitas, bunga pinjaman, disposisi aset, dan kerugian lainnya.

3. Menghitung Biaya Pajak Perusahaan

Sebelum tahu cara menghitung laba bersih yang didapatkan perusahaan, hitung jumlah pajak yang perlu dibayarkan perusahaan tiap tahunnya. Tidak hanya per tahun, terkadang juga ada jenis pajak yang perlu dibayarkan sesuai dengan besarnya pendapatan yang diperoleh perusahaan.

4. Perhitungan Laba Bersih

Laba bersih merupakan total keuntungan atau pendapatan yang dimiliki oleh perusahaan setelah dikurangi dengan berbagai pembiayaan sebelumnya. Kamu bisa menggunakan rumus yang sudah dijelaskan sebelumnya untuk menemukan nominal laba bersih secara akurat.

Baca Juga:  3 Cara Menghitung Siklus Haid Normal 100% Akurat

Contoh kasus, bisnis yang kamu jalankan memiliki margin pendapatan bersih sebesar 10% dan total pendapatannya mencapai angka Rp50.000.000,-. Kira-kira berapa laba usaha yang akan didapatkan oleh perusahaan setelah dikurangi dengan berbagai pengeluaran?

Laba Bersih = Margin Bersih Perusahaan x Pendapatan
= 10% x Rp50.000.000,-
= Rp5.000.000,-

Jadi perusahaan yang memiliki margin pendapatan bersih sebesar 10% dan pendapatan tiap bulan Rp50.000.000,- hanya mendapatkan laba bersih sekitar Rp5.000.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan akan kehilangan keuntungan kotor sekitar Rp45.000.000,- tiap bulannya.

Manfaat Mengetahui Cara Perhitungan Laba Bersih Perusahaan

Setelah memahami cara menghitung laba usaha, mungkin kamu masih belum memahami manfaat melakukan perhitungan laba usaha bagi suatu bisnis. Manfaatnya tentu berhubungan langsung dengan keuangan perusahaan serta kebutuhan operasional yang setiap hari dijalankan.

1. Bantu Menstabilkan Keuangan Perusahaan

Perhitungan laba kotor dan laba bersih perusahaan akan dicantumkan secara jelas pada laporan keuangan perusahaan secara berkala. Jika perusahaan merasa laba bersih sering turun, maka setidaknya bisa menyiapkan strategi terbaik untuk menstabilkan keuangan kedepannya.

2. Bisa Menjadi Indikator Investor

Ketika laba bersih yang dimiliki perusahaan selalu menunjukkan peningkatan, bisa menjadi respon positif untuk kemajuan perusahaan. Dari sisi itulah biasanya para investor yang ingin menanam modal akan mempertimbangkannya, sehingga tertarik untuk melakukan kerjasama bisnis.

3. Perencanaan Jangka Panjang

Jika laba bersih yang didapatkan perusahaan bernilai besar, kamu bisa memanfaatkannya untuk melakukan perencanaan lainnya. Beberapa perencanaan penting yang sering dipikirkan oleh perusahaan besar diantaranya anggaran pemasaran, investasi, rekrut pegawai, dan lainnya.

4. Evaluasi Model Bisnis

Lain lagi bagi perusahaan yang merasa bahwa pendapatan laba bersih masih belum optimal. Disini mereka akan berusaha untuk menemukan bahan evaluasi dan strategi bisnis terbaik. Tujuannya untuk lebih meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga:  Cara Menghitung PPh Pasal 4 Ayat 2 Jasa Konstruksi

5. Bisa Memahami Perkembangan Perusahaan

Setelah memahami cara menghitung laba usaha, kamu akan lebih peka terhadap perkembangan perusahaan tiap waktunya. Ketika suatu perusahaan mendapatkan laba bersih tinggi secara terus menerus, sudah pasti menunjukkan kondisi keuangannya semakin membaik.

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih?

Besar kecilnya laba yang didapatkan oleh suatu perusahaan tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Kamu harus memahami berbagai faktor yang mempengaruhinya untuk memudahkan dalam melakukan antisipasi kerugian. Penasaran dengan berbagai faktor laba bersih yang mempengaruhinya?

  • Laba dipengaruhi oleh jumlah produk yang akan diproduksi atau diperjualbelikan tiap harinya. Makin banyak produk terjual akan mempengaruhi laba yang didapatkan oleh perusahaan.
  • Terjadinya penyusutan peralatan yang digunakan untuk menciptakan produk serta utilitas ruang tempat memproduksi bahan.
  • Biaya tetap stabil yang berkaitan langsung dengan gaji karyawan, pajak, dan pengeluaran kantor lainnya untuk operasional produk.
  • Pengeluaran variabel berkaitan dengan jumlah yang harus dibayarkan untuk membeli produk, bahan mentah, olahan, dan lainnya agar bisa diperjualbelikan setiap harinya.
  • Laba sangat dipengaruhi oleh biaya pemasaran kedepan, uang sewa, dan biaya tunjangan bagi pegawai perusahaan lainnya sesuai dengan bidang yang digeluti.

Perlu kamu ketahui, pendapatan bersih atau net income juga bisa berupa sumber pendapatan tambahan yang didapatkan oleh perusahaan. Beberapa sumber pendapatan yang sering diperoleh perusahaan misalnya administrasi, hasil penjualan aset, beban umum, overhead, dan lain-lain.

Cara menghitung laba usaha sebenarnya sangat mudah, namun sebelumnya kamu harus tahu nilai total pendapatan usaha, biaya pajak, dan lainnya. Laba bersih bisa didapatkan setelah dikurangi dengan berbagai pengeluaran yang perlu dibayar perusahaan kepada karyawan atau pihak lainnya.

Baca Juga: