2 Cara Menghitung Biaya Peluang dan 2 Contoh Soal


Uinsuka.ac.id – Cara menghitung biaya peluang sangat penting untuk dikuasai agar mampu mengelola dan merencanakan finansial secara terarah. Materi ini mungkin sudah tidak asing lagi dan telah dipelajari di bangku sekolah menengah kelas 10.

Sebagai gambaran, misalnya seseorang memiliki pendapatan Rp5.000.000/bulan. Jika ada dua pilihan apakah menghabiskannya seluruhnya untuk biaya hidup atau membuat sebuah bisnis yang akan menambah pemasukan.

Ketika sebagian uang pendapatan tersebut digunakan untuk membuka usaha baru, maka akan akan menghasilkan keuntungan berupa laba atau materi. Sedangkan jika seluruhnya digunakan untuk biaya hidup menjadi biaya peluang yang harus dikeluarkan.

Definisi Biaya Peluang Menurut Para Ahli

Biaya peluang adalah hasil dari pilihan manusia yang memiliki keinginan yang tidak terbatas karena terdapat kelangkaan sehingga tidak dapat mengambil seluruh pilihan tersebut. Jadi harus ada salah satu yang dipilih. Lantas, bagaimana pandangan menurut para ahli?

1. N. Gregory Mankiw

Menurut N. Gregory Mankiw biaya peluang merupakan segala hal yang harus dikorbankan ketika menginginkan sesuatu. Sama seperti yang digambarkan sebelumnya, cara menghitung biaya peluang dalam memperoleh sesuatu maka harus ada biaya yang dikeluarkan.

Jika digunakan untuk bersenang-senang maka yang akan diperoleh adalah kesenangan, sedangkan apabila dijadikan sebagai modal usaha akan menghasilkan keuntungan. Namun, keduanya sama-sama didapatkan dengan mengeluarkan biaya.

2. Robert B. Ekelund, Jr & Robert D. Tollison

Robert B. Ekelund & Robert D. Tollison berpendapat bahwa biaya peluang merupakan biaya yang digunakan dalam pemakaian sumber daya ekonomi dengan suatu tujuan. Kemudian diperhitungkan dari sisi keuntungan yang tidak didapatkan karena mengeliminasi salah satu pilihan.

Baca Juga:  3 Cara Menghitung Zakat Emas, Ketentuan, Contoh

Hal tersebut dibandingkan pada manfaat yang diperoleh dengan memilih salah satu pilihan yang ditentukan. Ini sesuai dengan apa yang dijelaskan sebelumnya mengenai contoh singkat biaya peluang.

3. Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus

Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus mengartikan cara menghitung biaya peluang sebagai nilai suatu barang maupun jasa yang dianggap berharga dan hilang karena suatu keputusan memilih suatu hal dengan menyerahkan sesuatu yang lain dalam dunia kelangkaan.

Sama halnya ketika dihadapkan dengan berbagai pilihan. Setelah memutuskan untuk memilih salah satu di antara pilihan tersebut, maka ada hal yang harus dikorbankan.

4. Menurut Otoritas Jasa Keuangan

Biaya peluang didefinisikan sebagai pendapatan yang diperoleh atas keputusan penanaman modal yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

Mengenal Jenis-Jenis Biaya Peluang

Dari definisi di atas, dapat diketahui dalam cara menghitung biaya peluang terdapat sebuah keputusan dari berbagai pilihan dan mengorbankan sesuatu untuk hal yang ingin dicapai. Jadi dalam kehidupan dunia nyata, teori ini diaplikasikan menjadi 2 jenis diantaranya sebagai berikut.

1. Jenis Biaya Peluang Implisit

Biaya peluang implisit merupakan jenis biaya yang dikeluarkan bukan dalam bentuk materi seperti uang. Pada dunia bisnis, jenis biaya peluang ini diciptakan dalam bentuk sumber daya, waktu, kebahagiaan, keuntungan, kepuasan, dan lain sebagainya.

Contohnya adalah menonton film di bioskop, berlibur ke tempat wisata, mengunjungi bersama teman maupun keluarga, dan masih banyak lagi. Pada intinya, jenis biaya peluang ini menitik beratkan pada hasil kepuasan atau kesenangan.

2. Jenis Biaya Peluang Eksplisit

Sedangkan biaya peluang eksplisit berupa pengeluaran yang dapat dihitung berupa materi atau angka yang bisa diketahui nilainya. Jenis biaya peluang ini misalnya yaitu  laba, barang, aset, uang, dan lain-lainnya.

Mengenal Ciri-Ciri Biaya Peluang

Melalui kedua jenis biaya peluang di atas maka dapat diketahui bahwa cara menghitung biaya peluang dalam mencapai sesuatu terdapat hal yang harus dikorbankan, baik materi maupun non materi. Jadi dalam pelaksanaanya terdapat berbagai unsur yang penting terlibat di dalamnya.

Baca Juga:  4 Cara Menghitung Keramik 60x60 dan Biaya Diperlukan

1. Memperhitungkan Keuntungan

Dalam praktiknya biaya peluang tidak selalu menghasilkan materi berupa uang. Terkadang manusia juga menginginkan keuntungan berupa kebahagiaan, waktu, maupun hal lainnya yang berguna di masa depan.

Meski demikian, untuk mencapai kesenangan tersebut terdapat materi yang harus dikorbankan. Baik waktu maupun sejumlah uang.

2. Dihadapkan dengan Berbagai Pilihan

Kehidupan manusia akan selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Dalam ilmu ekonomi terdapat berbagai jenis kebutuhan manusia dalam berbagai tingkat primer, sekunder, dan tersier.

Kebutuhan primer merupakan kebutuhan dasar manusia berupa sandang, pangan dan papan yang harus dipenuhi jika tidak akan menimbulkan kesengsaraan. Misalnya kebutuhan untuk makan minum, berpakaian, rumah, dan lain-lainnya.

Sedangkan kebutuhan sekunder adalah keinginan manusia sebagai pelengkap. Namun, keberadaannya tidak terlalu penting sehingga bisa dikesampingkan, misalnya kendaraan, HP, barang elektronik, dan lain-lainnya.

Adapun kebutuhan tersier adalah barang mewah yang memungkinakan untuk dimiliki oleh manusia seperti perhiasan, tanah, bangunan, dan lain-lain.

Umumnya, biaya peluang terjadi pada kebutuhan sekunder dan tersier sehingga manusia dihadapkan dengan berbagai pilihan apakah ingin memiliki A atau B. Jarang terjadi pada kebutuhan primer karena kebutuhan tersebut harus diutamakan dan tidak boleh ditunda.

Selain itu, dalam memutuskan pilihan baik individu maupun perusahaan akan tergantung pada kondisi, kebutuhan, dan tujuan.

Contoh Cara Menghitung Biaya Peluang

Berdasarkan dari berbagai pemaparan di atas mengenai biaya peluang maka terdapat rumus dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu (FO – CO). Berikut ini beberapa contoh biaya peluang dalam kehidupan sehari-hari:

1. Contoh 1 (Model Kombinasi)

Jika memiliki uang sebesar Rp2.000.000 dan ingin membuka usaha dengan memproduksi makanan A dengan modal per produk sebesar Rp200.000. Dari produk tersebut akan diperoleh keuntungan sebesar Rp50.000 per produk.

Baca Juga:  3 Cara Menghitung Skor UTBK SNBT yang Benar 2024

Di sisi lain produksi makanan lainnya memakan biaya produksi sebesar Rp200.000 dengan keuntungan yang didapatkan dari setiap produknya adalah Rp1.200.000. Berapakah biaya peluang yang diperoleh jika dihitung dengan berbagai kombinasi produk tersebut?

Cara/Kombinasi Jumlah Produk A Jumlah Produk B Biaya

yang Dikeluarkan

Keuntungan
Rp200.000 Rp1.200.000
1 4 1 Rp2.000.000 Rp600.000
2 3 2 Rp3.000.000 Rp550.000
3 2 3 Rp4.000.000 Rp800.000
4 1 4 Rp1.400.000 Rp850.000

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui melalui kombinasi kedua, ketiga, dan keempat tidak dapat dipilih. Pasalnya pada kombinasi keempat modal yang dipakai tidak maksimal, sedangkan pada kombinasi kedua dan ketiga jumlah modal yang harus dikeluarkan melebihi anggaran yang dimiliki.

Jadi, kombinasi yang sesuai modal yang dimiliki adalah kombinasi pertama dengan anggaran Rp2.000.000 maka bisa mendapatkan keuntungan Rp600.000

2. Contoh 2 (Menggunakan Rumus)

Jika memiliki sebuah mobil dengan pajak sebesar Rp1.000.000 per bulan, kemudian  jika disewakan mobil tersebut akan memiliki pemasukan perbulan Rp2.500.000.

Kendati demikian, memutuskan untuk tetap menggunakan mobil yang telah dimiliki sebelumnya. Berapakah kemungkinan biaya peluang yang bisa diperoleh?

Untuk soal ini, bisa menggunakan rumus ( FO – CO), dengan keterangan sebagai berikut:

  • FO = besarnya peluang yang tidak dipilih
  • CO = besarnya peluang yang dipilih
  • Dari kasus di atas FO: Rp2.500.000 dan CO: Rp1.000.000
  • Maka biaya peluang = Rp2.500.000-Rp1.000.000 = Rp1.500.000

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa keuntungan yang telah dilewatkan sebesar Rp1.500.000

Ada dua jenis biaya peluang yang perlu dipahami, yaitu biaya peluang implisit dan eksplisit. Biaya peluang implisit tidak dikeluarkan dalam bentuk uang, sementara biaya peluang eksplisit sebaliknya.

Cara menghitung biaya peluang di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan pilihan yang dihadapi. Tentunya, seseorang dapat memilih peluang yang mendatangkan keuntungan namun tetap mempertimbangkan hal lainnya.

Baca Juga: