Cara Menghitung BEP Unit, Tujuan, Rumus, Contoh

Uinsuka.ac.id – Seorang pebisnis tentu akan sering membuat keputusan terkait investasi pada bisnis yang dijalankannya. Penting sekali bagi seorang pebisnis untuk mengetahui cara menghitung BEP unit. Hal ini bertujuan untuk menentukan berapa tahun perusahaan dapat memperoleh keuntungan.

Selain itu, perhitungan BEP dan pengambilan keputusan seorang pebisnis juga digunakan untuk memastikan kapan bisnis dapat balik modal. BEP (Break Even Point) mempunyai nama lain analisis titik impas. Untuk lebih memahaminya, simak pembahasan berikut mengenai BEP unit.

Pengertian BEP Unit

Definisi dari break even point adalah titik impas atau titik pada saat pendapatan perusahaan sudah balik modal atau sama dengan biaya yang dikeluarkan. BEP sendiri dibedakan menjadi dua macam, yakni BEP unit dan BEP rupiah.

Kali ini akan dibahas mengenai break even point unit terlebih dahulu. Pengertian BEP unit ialah perhitungan BEP yang dinyatakan dalam bentuk jumlah produk terjual atau bentuk unit. Secara sederhana, BEP unit akan menyatakan total keuntungan serta kerugian berada di titik nol.

Dalam hal ini ketika mencapai BEP perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Kondisi BEP dapat terjadi jika perusahaan yang beroperasi menggunakan biaya tetap dan hasil penjualan mampu menutupi biaya variabel serta biaya tetap.

Titik impas ini dapat memungkinkan perusahaan mengetahui dan menentukan target dengan tepat. Memahami BEP unit menjadi hal yang penting dalam membangun perusahaan. Selain itu, memahami BEP juga bisa digunakan untuk mengetahui progres investasi saham perusahaan.

Dalam bidang saham, manfaat BEP ialah dapat menganalisa waktu, kapan saham harus dibeli atau dijual.  Tentu saja manfaat ini dapat dirasakan dari berbagai pihak, tidak hanya pihak pemilik perusahaan saja. Pelaku usaha tanpa menerapkan konsep BEP unit dapat menimbulkan dampak yang cukup fatal.

Baca Juga:  3 Cara Menghitung Penghasilan Kena Pajak di Indonesia

Tujuan Analisis BEP Unit

Pada umumnya tujuan melakukan perhitungan dan analisis BEP unit ialah untuk melancarkan bisnis. Lantas, apa fungsi analisis BEP secara lebih tepat dan rinci? Berikut beberapa tujuan dilakukan perhitungan dan analisis break even point dalam suatu usaha:

1. Menentukan Efisiensi Kerja

Tujuan BEP unit yang pertama ialah menentukan efisiensi kerja pada suatu bisnis. Nilai BEP yang diketahui dapat dipakai untuk menentukan langkah-langkah kerja selanjutnya. Dimana langkah kerja selanjutnya tersebut telah dipertimbangkan dengan lebih efisien.

Dalam hal ini contohnya ialah mengganti tenaga kerja dengan mesin guna memaksimalkan proses produksi. Perubahan ini akan mengakibatkan perubahan biaya tetap dan biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Biaya tenaga kerja yang termasuk ke dalam biaya variabel akan masuk ke biaya tetap karena digantikan oleh mesin.

2. Menentukan Kapasitas Produksi

Perusahaan yang sudah berada pada keadaan BEP maka artinya jumlah pendapatan telah sama dengan jumlah pengeluaran. Dengan demikian, perusahaan tidak sedang mengalami keuntungan maupun kerugian.

Pada kondisi ini perusahaan harus menyusun strategi untuk mencari keuntungan. Dimana keuntungan tersebut dapat diperoleh dengan menentukan kapasitas produksi yang tersisa. Dengan begitu, laba yang diperoleh perusahan akan menjadi lebih maksimal.

3. Melihat Potensi Laba

Cara menghitung BEP unit menjadi hal yang sangat penting bagi pelaku usaha. Hal ini dikarenakan analisis BEP dapat membantu perusahaan untuk melihat potensi laba atau keuntungan yang akan terjadi.

Perusahaan sudah bisa mengantisipasi nilai kerugian karena adanya nilai break even point hasil perhitungan. Hal ini dapat digunakan untuk mengantisipasi penurunan penjualan pada suatu bisnis.

Baca Juga:  3 Cara Menghitung Skala Gambar, Rumus, Contoh Soal

4. Mengetahui Perubahan Pada Nilai Laba

Harga suatu produk sangat wajar jika mengalami perubahan karena berbagai faktor. Perhitungan dan analisis BEP juga bertujuan untuk membantu mengetahui perubahan nilai keuntungan ketika harga produk mengalami perubahan.

Biaya produk, nilai BEP, dan pendapatan yang didapatkan mempunyai hubungan yang paralel. Maka ketika salah satunya mengalami peningkatan, elemen yang lainnya juga akan mengikuti mengalami peningkatan dan sebaliknya.

Rumus dan Cara Menghitung BEP Unit

Setelah mengetahui apa itu BEP maka langkah selanjutnya ialah mempelajari cara perhitungannya. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan BEP unit, yakni:

  • BEP unit = biaya tetap / (harga produk per unit – biaya variabel per unit)

Mengetahui rumus saja tidak akan membuat kamu paham mengenai caranya. Perhatikan studi kasus mengenai perhitungan BEP unit berikut:

Seorang pengusaha bernama Riyad mempunyai toko perhiasan. Diketahui bahwa toko perhiasan tersebut mempunyai biaya tetap sebesar Rp5.000.000, biaya variabel sebesar Rp200.000, dan harga jual barang setiap unitnya sebesar Rp150.000. Tentukan BEP unit dari usaha yang dijalankan Riyad tersebut!

Penyelesaian:

  • BEP unit = biaya tetap / (harga produk per unit – biaya variabel per unit)
  • BEP unit = 5.000.000 / (1.500.000 – 200.000)
  • BEP unit = 3,84 unit (karena satuan unit maka harus dibulatkan menjadi 4)

Kesimpulan dari studi kasus tersebut ialah Royad akan berhasil memperoleh balik modal ketika toko mampu menjual 4 unit perhiasan dalam rentang waktu satu bulan. Jika penjualan lebih dari 4 unit, maka toko akan memperoleh keuntungan dan sebaliknya.

Kelebihan dan Kekurangan Cara Menghitung BEP Unit

Adapun kelebihan dan kekurangan memahami titik impas atau BEP unit yang diterapkan pada suatu bisnis. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan cara perhitungan BEP unit:

Baca Juga:  Cara Menghitung Dana Pensiun Lengkap dengan Contohnya

1. Kelebihan

  • Membantu dalam melakukan identifikasi biaya tetap dan biaya variabel dengan tujuan untuk mengkoordinasikan hubungan antar keduanya.
  • Memberikan perkiraan yang akurat mengenai jumlah produk yang harus dijual untuk memperoleh keuntungan bagi usaha.
  • Sebagai alat pengukuran yang dipakai untuk menetapkan target bisnis secara efektif.
  • Membantu perusahaan dalam menentukan laba rugi pada berbagai tingkat produksi dan penjualan.
  • Informasi BEP berperan dalam bidang manajemen untuk mengambil keputusan, seperti pengajuan pinjaman, menyiapkan penawaran yang kompetitif, dan menetapkan harga yang tepat.
  • Membantu dalam memperkirakan kelayakan mengenai dampak dari perubahan harga jual.
  • Sebagai bahan evaluasi mengenai permintaan di masa yang akan datang. Apabila BEP berada di atas perkiraan permintaan, maka keputusan yang harus diambil perusahaan menciptakan perubahan yang layak untuk peningkatan permintaan.

2. Kekurangan

  • Perhitungan BEP dilakukan dengan asumsi bahwa biaya dan pendapatan tidak akan mengalami perubahan dengan output.
  • Asumsi mengenai harga jual akan tetap konstan dengan setiap tingkat output merupakan hal tidak efektif dan praktis.
  • BEP mengasumsikan produksi dan penjualan akan sama pada periode selanjutnya.
  • Perhitungan dan analisis BEP hanya bisa diterapkan pada satu jenis produk saja, sehingga perusahaan yang mempunyai berbagai jenis produk akan mengalami kesulitan.
  • Perusahaan seringkali menetapkan target yang terlalu tinggi ketidak sudah menghitung BEP dan hal ini dapat menyebabkan stress.
  • Menurunkan BEP serta membuat grafik BEP akan memakan waktu yang cukup lama.

Break even point mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Cara menghitung BEP unit menjadi hal yang wajib untuk dipahami oleh pelaku usaha. Meskipun demikian, perhitungan BEP tetap mempunyai kelemahan tertentu.

Baca Juga: