Uinsuka.ac.id – Menabung maupun melakukan pinjaman dana di bank tidak akan jauh-jauh dari bunga bank. Tidak heran jika cara menghitung bunga bank menjadi salah satu hal yang sering dicari oleh banyak orang karena penasaran dengan cara perhitungannya.
Bunga bank menjadi salah satu keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika menabung, sementara apabila meminjam maka perlu kamu bayarkan kepada pihak bank. Pada dua jenis produk bank tersebut, bunga bank bisa menjadi keuntungan juga bisa menjadi sebaliknya.
Apabila hendak melakukan pinjaman atau menabung, tidak adalah salahnya jika menghitung bunga bank terlebih dahulu supaya tahu besaran bunganya. Lantas, bagaimana caranya? Ikuti saja cara di bawah ini:
Cara Menghitung Bunga Bank Tabungan
1. Berdasarkan Saldo Harian
Bunga bank dapat dihitung dengan melihat saldo harian yang masuk ke dalam tabungan nasabah dalam kurun waktu satu bulan. Apabila kamu hendak menghitung bunga bank untuk tabungan sendiri, maka silahkan ikuti contoh berikut ini:
A. Tanggal 3 Desember 2022 Saldo Awal
- Debet: 0
- Kredit: Rp10.000.000
- Saldo: Rp10.000.000
B. Tanggal 12 Desember 2022 Setor Tunai
- Debet: 0
- Kredit: Rp5.000.000
- Saldo: Rp15.000.000
C. Tanggal 19 Desember 2022 Setor Tunai
- Debet: 0
- Kredit: Rp1.000.000
- Saldo: Rp16.000.000
D. Tanggal 27 Desember 2022 Penarikan Tunai
- Debet: Rp1.000.000
- Kredit: 0
- Saldo: Rp15.000.000
Bunga tabungan yang berlaku untuk tabungan di atas adalah sebesar 6%, maka perhitungan bunga bank yang diterima yakni sebagai berikut ini:
Perhitungan Bunga:
- (Saldo Harian x Suku Bunga (%) x Jumlah Hari pada Bulan yang Sedang Berjalan) / Jumlah Hari dalam 1 Tahun
- Bunga yang Diterima:
A. Rentang waktu setoran awal dan setoran pertama
- 3 Desember 2022 – 12 Desember 2022 = 9 hari
- Rp10.000.000 x 6% x (9 / 365) = Rp14.794,52
B. Rentang waktu setoran pertama
- 12 Desember 2022 – 19 Desember 2022 = 7 hari
- Rp15.000.000 x 6% x (7 / 365) = Rp17.260,27
C. Rentang waktu setoran kedua
- 19 Desember 2022 – 27 Desember 2022 = 8 hari
- Rp16.000.000 x 6% x (8 / 365) = Rp21.041,09
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa bunga bank atas tabungan yang dimiliki pada bulan Desember akan mendapatkan bunga sebesar Rp53.095,88.
2. Berdasarkan Saldo Terendah
Selain saldo harian, kamu juga bisa menghitung bunga bank berdasarkan saldo terendah tabungan, lho. Cara menghitung bunga bank untuk saldo terendah bisa kamu simak pada contoh berikut ini:
A. Tanggal 4 Mei 2022 Saldo Awal
- Debet: 0
- Kredit: Rp5.000.000
- Saldo: Rp5.000.000
B. Tanggal 10 Mei 2022 Setor Tunai
- Debet: 0
- Kredit: Rp5.000.000
- Saldo: Rp10.000.000
C. Tanggal 18 Mei 2022 Setor Tunai
- Debet: 0
- Kredit: Ro1.000.000
- Saldo: Rp11.000.000
D. Tanggal 25 Mei 2022 Penarikan Tunai
- Debet: Rp1.000.000
- Kredit: 0
- Saldo: Rp10.000.000
Dari data di atas, diketahui saldo terendah dari tabungan tersebut adalah Rp5.000.000 di tanggal 4 Mei 2022, maka rumus menghitungnya adalah sebagai berikut:
- (Saldo Harian x Suku Bunga (%) x Jumlah Hari pada Bulan yang Sedang Berjalan): Jumlah Hari per Tahun
- Bunga berlaku 6%
Jumlah hari pada bulan Mei 31 hari
Perhitungannya sebagai berikut:
- Bunga diterima = Rp5.000.000 x 6% x (31 / 365) = Rp25.479,45
- Bunga yang didapatkan setelah potongan pajak 20% adalah Rp20.383,56
Namun, perlu kamu ketahui bahwa setiap bank memiliki kebijakan tersendiri tentang bunga yang akan diberikan pada produk mereka, sehingga bank satu dan lainnya belum tentu sama.
Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank
1. Perhitungan Bunga Flat
Menurut jenisnya, bunga flat atau tetap adalah bunga yang paling mudah dihitung, sebab setiap bulan jumlah angsuran yang perlu dibayarkan sama atau tidak berubah sama sekali.
Hal tersebut juga berlaku pada pokok serta bunganya dan semuanya dihitung secara proporsional kemudian disesuaikan dengan tenor kredit juga.
Rumus perhitungannya:
- Bunga per Bulan = (P x l x t) / jb = Pokok Pinjaman
Keterangan:
- l = suku bunga per tahun
- t = jumlah tahun jangka waktu kredit
- jb = jangka bulan dalam waktu kredit
Contoh:
Burhan memiliki pokok pinjaman sebesar Rp18.000.000 dengan bunga flat per satu tahunnya 5%, kemudian jangka waktu kredit yang diambil adalah 2 tahun. Maka berapa bunga cicilan per bulannya?
Diketahui:
- Pinjaman Rp18.000.000
- Bunga per tahun 5%
- Jangka waktu kredit 2 tahun = 24 bulan
Ditanya:
- Berapa angsuran per bulannya?
Jawaban:
- Bunga per bulan = (Rp18.000.000 x 5% x 2) / 24 = Rp75.000
- Cicilan per bulan = Rp18.000.000: 24 = Rp750.000 + Rp75.000 = Rp825.000
2. Perhitungan Bunga Efektif
Bunga efektif adalah jenis bunga yang banyak digunakan untuk pinjaman jangka panjang, kemudian perhitungan pokok pinjaman dapat berubah-ubah meskipun jumlah cicilan tetap sama dan dihitung berdasarkan sisa pokok hutang.
Dibandingkan dengan bunga flat, bunga efektif jauh lebih kecil besarannya dikarenakan pembayaran yang dilakukan memiliki tenor sangat lama atau dalam jangka panjang.
Analoginya, cicilan yang perlu dibayarkan pada bulan kedua dapat dipastikan lebih kecil dibandingkan cicilan pertama, kemudian cicilan ketiga akan lebih kecil daripada cicilan kedua dan begitupun seterusnya sampai lunas. Lalu, bagaimana cara menghitung bunga bank ini?
Rumus perhitungannya:
- Bunga = SP x i x (30 / 360)
Keterangan:
- SP: saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
- i: suku bunga per tahun
- 30: jumlah hari dalam satu bulan
- 360: jumlah dari dalam satu tahun
Contohnya:
Nadia diketahui memiliki pokok pinjaman sebesar Rp12.000.000 dengan bunga per tahun 10%, sementara jangka waktu kredit yang dipilih adalah 24 bulan. Lantas, berapa cicilan per bulannya dalam 2 bulan pertama?
Diketahui:
- Pokok pinjaman Rp12.000.000
- Bunga per tahun 10%
- Jangka waktu kredit 24 bulan
Ditanya:
Berapa cicilan per bulan?
Jawaban:
- Bunga bulan pertama = Rp12.000.000 x 10% x (30 / 360 hari) = Rp100.000
- Cicilan pokok dan bunga bulan pertama = Rp500.000 + Rp100.000 = Rp600.000
- Bunga bulan kedua = Rp11.500.000 x 10% x (30 / 360) = Rp95.833,33
- Cicilan pokok dan bunga bulan kedua = Rp500.000 + Rp595.833,33
3. Perhitungan Bunga Anuitas
Bunga anuitas dapat dikatakan hampir mirip dengan bunga efektif, namun ada sedikit modifikasinya yakni persentase bunga di awal pinjaman akan terlihat sangat besar akan tetapi bunga tersebut berangsur mengecil ketika sudah mendekati pelunasan.
Untuk cara perhitungannya sangat sama dengan jenis bunga efektif, namun ada sedikit yang berbeda yakni cicilannya akan tetap setiap bulannya meskipun besaran bunga serta pokok cicilan berubah menurut jangka waktu kreditnya.
Dapat disimpulkan bahwa sisa kredit akan berkurang, akan tetapi jumlah cicilan tidak akan berubah sama sekali. Biasanya bunga ini akan digunakan untuk pinjaman besar dengan tenor yang lama, hampir sama dengan bunga efektif, yakni untuk KPR hingga Kredit Tanpa Agunan.
Cara menghitung bunga bank di atas bisa kamu terapkan ketika memiliki tabungan atau tanggungan berupa pinjaman di bank agar tidak perlu bertanya kepada pihak bank. Namun, lebih baik bertanya daripada informasi yang didapatkan tidak sesuai dengan kenyataannya.
Baca Juga: