3 Cara Menghitung Biaya Listrik 100% Akurat 2024

Uinsuka.ac.id – Listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam rumah tangga. Pada umumnya tagihan listrik akan dibayarkan setiap bulan dan besarannya tergantung pada penggunaan. Untuk memperkirakan estimasi tagihan, kamu harus tahu bagaimana cara menghitung biaya listrik.

Listrik dalam rumah tangga mempunyai banyak kegunaan, seperti televisi, kulkas, lampu, mesin cuci, air, dan masih banyak lagi. Tidak hanya dari tingkat penggunaan, tagihan listrik juga dipengaruhi oleh daya peralatan yang digunakan, golongan tarif listrik, dan durasi penggunaan setiap peralatan.

Golongan Tarif Listrik

Golongan daya listrik yang dipilih setiap individu akan mempengaruhi besar tarif dan tagihan listrik. Oleh karena itu, sebelum mempelajari cara menghitung biaya listrik sebaiknya kamu paham terlebih dahulu mengenai golongan tarif listrik.

Daya ini menjadi kapasitas maksimal dalam sekali pemakaian listrik di suatu bangunan. Dengan demikian tidak semua peralatan yang menggunakan listrik dapat digunakan secara bersamaan sekaligus.

Pernahkah kamu mengalami listrik mati ketika menggunakan peralatan yang membutuhkan listrik secara bersamaan dan berlebihan?

Tentu saja hal tersebut dikarenakan listrik yang kamu gunakan melebihi kapasitas maksimalnya. Golongan tarif listrik akan mempengaruhi biaya listrik pada setiap kWh. Semakin besar daya listrik yang digunakan maka tagihan atau biaya yang dikenakan akan semakin mahal.

Berikut daftar daya listrik beserta dengan biayanya:

  • 450 VA = Rp415 per kWH
  • 900 VA = Rp1.352 per kWH
  • 300 VA = Rp1.467,28 per kWH
  • 200 VA = Rp1.467,28 per kWH
  • 300 VA = Rp1.467,28 per kWH
  • 400 VA= Rp1.467,28 per kWH
  • 500 VA = Rp1.467,28 per kWH
  • 600 VA = Rp1.467,28 per kWH
Baca Juga:  2 Cara Menghitung Modal Akhir: Rumus, Contoh Soal

Cara Menghitung Biaya Listrik

Tagihan listrik memang sudah otomatis tertera nominalnya tanpa harus kamu menghitung sendiri. Akan tetapi, seringkali tagihan listrik terasa membengkak dari bulan sebelumnya. Hal tersebut tentu akan membuat kamu bertanya-tanya bagaimana bisa tagihan listrik dapat membengkak.

Maka dari itu penting sekali untuk mengetahui cara menghitung tagihan listrik untuk menentukan estimasi sebelum melakukan pembayaran. Berikut beberapa cara menghitung tagihan listrik yang dapat kamu terapkan:

1. Menggunakan Rumus Manual

Cara pertama yang dapat kamu coba adalah dengan menggunakan rumus manual. Dimana rumus ini ditujukan untuk menghitung besar tagihan listrik berdasarkan golongan listrik yang digunakan, banyaknya peralatan, daya, serta durasi penggunaan.

Perhitungan biaya listrik secara manual dapat dilakukan dengan langkah berikut ini:

  • Cari tahu daya barang elektronik yang digunakan.
  • Jumlahkan total watt dari pemakaian barang elektronik dalam satu hari.
  • Karena tarif listrik dalam satuan kWH maka ubahlah satuan watt menjadi kWH terlebih dahulu dengan membagi 1.000.
  • Tentukan golongan tarif listrik yang digunakan pada bangunan.
  • Kalikan total kWH dengan biaya/kWH sesuai dengan golongan daya.

2. Menggunakan Kalkulator Listrik

Menghitung sesuatu secara manual memang membosankan pada era teknologi yang sudah maju ini. Saat ini sudah ada kalkulator elektronik yang dapat digunakan untuk menghitung biaya listrik. Cara ini menjadi yang paling mudah dan praktis dalam membuat estimasi biaya listrik.

Kalkulator listrik yang dapat kamu gunakan dibuat oleh Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Manusia). Dimana kalkulator tersebut dapat diakses pada website http://kalkulator.ebtke.esdm.go.id/pilih_ruangan.

Pada kalkulator tersebut, kamu tinggal hanya menginputkan data yang ada, seperti golongan daya, peralatan, dan durasi penggunaan. Estimasi biaya secara tahunan akan muncul dengan menggunakan kalkulator ini.

3. Menggunakan Website PLN

Kini website PLN telah menyediakan layanan untuk menghitung tagihan listrik. Bagi kamu yang menggunakan listrik prabayar dapat menentukan biaya tagihan listrik melalui website resmi PLN.

Baca Juga:  2 Cara Menghitung Protein Harian untuk Tubuh 2024

Laman yang diakses ialah https://web.pln.co.id/pelanggan/layanan-online/simulasi-tagihan/simulasi-rekening-pascabayar. Adapun langkah-langkah untuk menghitung biaya tagihan listrik melalui website PLN, yakni:

  • Kunjungi website resmi PLN
  • Input seluruh data mengenai listrik dengan benar.
  • Klik tombol hitung.
  • Detail biaya dan hasil perhitungan akan muncul di layar.

Cara Menghitung Pemakaian Listrik per Hari

Seiring dengan perkembangannya, kini kamu bisa menggunakan listrik dengan sistem prabayar. Salah satu metode yang digunakan ialah pembelian token listrik yang dapat dibeli mulai dari 125,59 kWh.

Biasanya perlu diketahui terlebih dahulu pemakaian listrik setiap harinya untuk menentukan akan beli berapa token. Selain itu, menghitung pemakaian listrik per hari juga menjadi bagian dari cara menghitung biaya listrik secara manual. Rumus yang digunakan untuk menghitung pemakaian listrik ialah:

  •  Daya alat elektronik (watt) x Durasi pemakaian (jam)

Hasil dari perkalian tersebut mempunyai satuan Watt dan jika dibagi 1000 satuannya akan menjadi kWh. Setelah didapatkan pemakaian listrik per hari, maka dapat dihitung berapa tarif listrik dengan cara mengalikannya.

Supaya lebih paham mengenai perhitungannya, perhatikan contoh berikut:

  • 5 lampu 20 Watt menyala selama 10 jam per hari = 5 x 20 x 8 = 800 Watt
  • 2 AC 800 Watt menyala selama 10 jam per hari = 2 x 800 x 10 = 16.000 Watt
  • 3 TV 50 Watt menyala selama 3 jam per hari = 3 x 50 x 3 = 450 Watt
  • 1 kulkas 400 Watt menyala 24 jam per hari = 1 x 400 x 24 = 9.600 Watt

Maka pemakaian listrik per harinya ialah 800 + 16.000 + 450 + 9.600 = 26.850 Watt = 26,85 kWh per hari. Dari perhitungan ini kamu bisa menentukan estimasi biaya listrik per bulan. Dimana pemakaian listrik selama satu bulan ialah 26,85 kWh x 30 = 805,5 kWh.

Misal golongan listrik yang digunakan ialah 6.600 VA yang tarifnya Rp1.467,28 per kWh. Maka biaya listrik dalam satu bulan ialah 805,5 kWh x Rp1.467,28 per kWh = Rp1.181.894,04.

Baca Juga:  2 Cara Menghitung Kehamilan Setelah Haid 100% Akurat

Pembatasan Pembelian Token

Setelah mengetahui cara menghitung biaya listrik tentu kini kamu dapat melakukan estimasi tagihan yang harus dibayar. Berbagai upaya seringkali dilakukan oleh masyarakat untuk meminimalisir tagihan listrik.

Upaya tersebut mulai dari mengurangi durasi penggunaan alat elektronik yang tidak penting, hingga tidak menggunakan alat elektronik tertentu. Perlu kamu ketahui bahwa membatasi pembelian token menjadi salah satu strategi untuk mengurangi pemakaian listrik secara efektif.

Pembelian token listrik dapat dilakukan pada periode tertentu dengan estimasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Cukup dianjurkan untuk membeli token listrik setiap bulan atau setiap minggu. Misalnya kamu mempunyai estimasi penggunaan listrik selama satu bulan sebesar Rp400.000. Dengan demikian, kamu dapat membeli token listrik sebesar Rp100.000 setiap minggunya.

Setelah itu, kamu harus memantau secara berkala mengenai pemakaian listrik sehari-hari. Usahakan daya yang telah dibeli dengan menggunakan token dapat awet hingga periode yang sudah direncanakan.

Dengan demikian, kamu dapat lebih mengontrol pemakaian listrik sehingga tidak ada yang namanya tagihan membengkak.

Ketika listrik sudah menunjukkan suara yang menandakan akan habis atau limit, baru kamu dapat mengisi lagi dengan nominal yang sama. Dengan cara ini, penggunaan listrik akan lebih bijak agar estimasi yang ditentukan cukup untuk periode tertentu.

Terdapat beberapa cara menghitung biaya listrik yang dapat kamu terapkan dengan mudah. Listrik menjadi kebutuhan utama setiap rumah tangga sehingga perlu digunakan secara bijak. Sistem listrik prabayar diduga lebih efektif membuat masyarakat hemat dan bijak menggunakan listrik.

Baca Juga: