2 Cara Menghitung Pendapatan per Kapita dan Contoh

Uinsuka.ac.id – Setiap negara memakai berbagai instrumen ekonomi dalam mengukur tingkat kesejahteraan, salah satunya mengukur pendapatan per kapita. Dengan cara menghitung pendapatan per kapita, maka akan diketahui apakah masyarakat suatu negara tersebut sudah sejahtera.

Dalam lingkup nasional, pendapatan per kapita sering dipakai pemerintah untuk berbagai kondisi. Dalam lingkup internasional, pendapatan per kapita bisa menjadi indikator dalam menentukan status negara, apakah masuk kategori negara maju, berkembang, ataupun terbelakang.

Lalu, apa alasan setiap negara menghitung pendapatan per kapitanya? Bagaimana cara menghitungnya? Temukan jawabannya dalam pembahasan berikut.

Pengertian Pendapatan per Kapita

Pendapatan per kapita atau sering disebut dengan pendapatan rata-rata penduduk yang ada dalam suatu negara merupakan suatu standar untuk menilai tingkat kesejahteraan negara. Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita memiliki hubungan kuat.

Jika pendapatan nasional tinggi, maka pendapatan per kapita juga tinggi. Sebaliknya, jika pendapatan nasional menurun, maka pendapatan per kapita juga akan rendah.

Pendapatan per kapita penting untuk dihitung karena perannya sebagai hitungan standar perekonomian suatu negara. Jika tidak menghitung besarnya pendapatan per kapita, maka akan sulit dalam menentukan tolak ukur kondisi ekonomi negara.

Jika perhitungan besarnya pendapatan per kapita telah diketahui, maka tolak ukur dalam menilai kesejahteraan serta pembangunan negara bisa diketahui. Melalui perhitungan pendapatan per kapita, maka akan tahu gambaran pendapatan per kapita di setiap negara.

Baca Juga:  Cara Menghitung Emisi Karbon Dioksida

Jika suatu negara memiliki nilai pendapatan per kapita yang tinggi, maka akan dianggap sebagai negara sejahtera oleh negara lain yang ada di dunia. Melalui perhitungan ini, maka pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa termonitor dengan baik.

Tujuan Perhitungan Pendapatan per Kapita

Ada beberapa tujuan dari perhitungan pendapatan per kapita, yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui Tingkat Kemakmuran Penduduk Suatu Negara

Dari perhitungan pendapatan per kapita, maka akan diketahui apakah penduduk suatu negara sudah hidup layak atau tidak dan apakah tingkat produktivitasnya tinggi atau rendah.

Selain itu, pendapatan per kapita bermanfaat dalam melihat rata-rata pendapatan penduduk yang ada di suatu negara. Jadi, fungsinya sebagai cara untuk mengetahui perkembangan negara. Dengan begitu, dapat mengetahui apakah terdapat pembangunan dari tahun ke tahun.

2. Menjadi Tolak Ukur Kondisi Perekonomian Negara

Negara juga wajib menilai kondisi perekonomiannya sendiri. Hal ini menyangkut apakah berbagai kebijakan yang dirancang sudah tepat.

Negara juga perlu menilai tingkat perekonomiannya sendiri. Hal ini berkaitan dengan apakah kebijakan yang dirancang sudah tepat. Ini juga bisa menjadi gambaran dalam menentukan inovasi apa yang perlu dikembangkan untuk menaikkan tingkat perekonomian negara.

3. Menjadi Tolak Ukur dalam Membuat Kebijakan Perekonomian

Pemerintah wajib membuat kebijakan setelah melakukan penilaian pendapatan per kapita. Dari sini, pemerintah bisa mengetahui apakah perekonomian Indonesia sudah berkembang atau justru malah turun. Dari hal ini, pemerintah bisa membuat kebijakan yang tepat.

4. Menjadi Tolak Ukur dalam Pembangunan Negara

Pembangunan di setiap daerah yang ada di suatu negara tidak bisa dilakukan asal-asalan, namun perlu melihat kebutuhan masyarakatnya terlebih dulu. Masyarakat yang hidup di daerah dengan pendapatan per kapita tinggi, maka cenderung memiliki fasilitas pembangunan yang lengkap dan berkelanjutan.

Sebagai contoh, di kota Jakarta, beragam fasilitas transportasi sangat lengkap tersedia. Hal ini berguna dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan memudahkan mobilitas masyarakat guna menunjang produktivitasnya.

Baca Juga:  Cara Menghitung Indeks Risiko DBD

Klasifikasi Negara Berdasarkan Pendapatan per Kapita

Terdapat beberapa kelompok negara berdasarkan angka pendapatan per kapitanya:

1. Negara Berpendapatan Tinggi

Kelompok negara berpendapatan tinggi memiliki pendapatan per kapita di atas USD8.355. Kelompok negara dalam kategori ini bisa disebut negara maju, seperti Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat.

2. Negara Berpendapatan Menengah Atas

Kelompok negara berpendapatan menengah atas memiliki pendapatan per kapita sekitar USD4.046 – USD8.335. Kelompok negara dalam kategori ini yaitu beberapa negara di Eropa seperti Perancis, Belgia, dan Kanada.

3. Negara Pendapatan Menengah ke Bawah

Kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah ini memiliki pendapatan per kapita sekitar USD675 – USD4.046. Kelompok negara dalam kategori ini salah satunya Indonesia yang memiliki pendapatan per kapita sebesar USD3.870.

4. Negara Berpendapatan Rendah

Kelompok negara yang mempunyai pendapatan rendah memiliki pendapatan per kapita di bawah USD675. Kelompok negara dalam kategori ini seperti Uganda, Nigeria, dan Afghanistan.

Cara Menghitung Pendapatan per Kapita

Untuk menghitung pendapatan per kapita, maka dilakukan dengan membagi pendapatan penduduk nasional dengan jumlah penduduk. Logikanya, apabila negara mempunyai jumlah penduduk yang besar, angka pendapatan nasional harusnya juga semakin besar.

Namun, faktanya tidak selalu begitu karena tergantung dari penghasilan yang dimiliki penduduk suatu negara apakah mampu memenuhi kebutuhannya atau tidak. Ada beberapa negara yang ada di dunia dengan pendapatan per kapita kecil, dikarenakan sebagian besar penduduknya di bawah garis kemiskinan.

Ada juga beberapa negara yang mempunyai jumlah penduduk yang kecil, namun mampu meraih angka pendapatan per kapita yang tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk mempunyai pekerjaan layak sehingga mampu mencukupi kebutuhannya.

Cara menghitung pendapatan per kapita ada dua metode yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Pendapatan per Kapita Nominal (PPK Nominal)

PPK nominal perhitungannya berdasarkan pada harga yang sedang berlaku pada periode tertentu. Pendapatan ini dapat diperoleh setelah mengetahui angka Produk Nasional Bruto atau PNB. Rumus menghitung pendapatan per kapita yaitu:

  • Pendapatan per kapita = Produk Nasional Bruto : total jumlah penduduk
Baca Juga:  Cara Menghitung Persentase Penurunan Secara Manual dan Excel

Agar lebih jelas, berikut contoh cara menghitung pendapatan per kapita menggunakan metode nominal.

Negara A di tahun 2020 mempunyai angka PNB sebesar 1.200.000 miliar dan mempunyai jumlah penduduk sebesar 25.000.000 jiwa. Hitung nilai PPK Nominalnya!

Pembahasannya sebagai berikut:

  • PPK Nominal = PNB : jumlah penduduk keseluruhan.
  • PPK Nominal = 1.200.000 miliar : 25.000.000
  • PPK Nominal = 4.800.000

2. Pendapatan per Kapita Riil (PDB Riil)

Perhitungannya didasarkan pada harga tetap yang berlaku dalam periode tertentu. Hasil perhitungannya disebut dengan Produk Domestik Bruto riil. Perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) tidak sama dengan Produk Nasional Bruto (PNB).

Perhitungan PNB akan meliputi pendapatan dari produksi yang dijalankan di luar negeri. Sedangkan perhitungan PDB hanya berlaku buat skala nasional saja. Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

  • PDB riil = PNB konstan : jumlah penduduk keseluruhan

Agar lebih jelas, berikut contoh cara menghitung pendapatan per kapita menggunakan metode PDB riil.

Negara A di tahun 2015 mempunyai angka PNB sebesar 900.000 miliar dan PDB di tahun 2020 sebesar 1.300.000 miliar. Negara A mempunyai jumlah penduduk sebesar 25.000.000 jiwa. Hitung nilai PDB riil-nya!

Pembahasannya sebagai berikut:

  • PDB riil = PNB konstan : jumlah penduduk keseluruhan
  • PDB riil = 900.000 miliar : 25.000.000
  • PDB riil = 36.000.000

Perlu diketahui bahwa cara menghitung pendapatan per kapita menggunakan rumus di atas tidak bisa secara tepat menilai tingkat kemakmuran suatu negara. Hal ini dikarenakan setiap negara memiliki pertumbuhan ekonomi tidak merata.

Pasti ada beberapa daerah yang menjadi unggulan dan ada beberapa daerah lain yang tertinggal dan tidak memperoleh fasilitas yang sama. Oleh sebab itu, agar menghasilkan angka yang akurat, maka setiap negara perlu menghitung total penduduk miskin yang ada di negaranya.

Baca Juga: