Uinsuka.ac.id – Penyusutan adalah prosedur yang wajib dilakukan untuk mengukur nilai aset selama periode penggunaan, sedangkan biaya penyusutan adalah bagian dari aset tetap yang telah digunakan selama periode tertentu. Maka dari itu, kamu perlu tahu bagaimana cara menghitung biaya penyusutan.
Tujuan dari adanya biaya ini adalah untuk mengurangi nilai aset yang tercatat secara berkala, sehingga matching concept akan dibutuhkan selama proses perhitungan biaya penyusutan. Untuk membantu kalian semua dalam memahami cara menghitungnya dengan tepat, berikut kami bagikan informasinya!
5 Cara Menghitung Biaya Penyusutan dalam Bisnis
Rumus biaya penyusutan dapat dibagi menjadi 5 kategori yang wajib diketahui dan dipahami oleh setiap akuntan. Nantinya, biaya penyusutan berlaku untuk aset yang dikapitalisasi, sehingga aset tersebut dapat memberikan nilai lebih dalam periode satu tahun.
Sampai saat ini ada banyak pelaku usaha maupun perusahaan tertentu yang memanfaatkan biaya penyusutan untuk mengatasi masalah pencocokan aset yang dikapitalisasi. Maka dari itu, penjelasan terkait biaya penyusutan wajib diketahui dengan tepat, termasuk cara menghitungnya berikut ini:
1. Straight Line (Metode Garis Lurus)
Cara menghitung biaya akumulasi penyusutan yang pertama adalah straight line atau metode garis lurus. Jika dibandingkan dengan cara-cara lainnya, metode garis lurus adalah yang paling sering digunakan oleh beberapa akuntan di Indonesia.
Alasannya adalah karena metode ini bisa dilakukan dengan menyusutkan properti usaha dengan jumlah yang sama di setiap tahunnya selama masa penggunaan. Metode garis lurus ini dapat dilakukan untuk menghitung biaya penyusutan perusahaan dengan menggunakan rumus:
- Biaya penyusutan = (Harga pembayaran – nilai residu) / usia penggunaan
2. Metode Jumlah Angka Menurun
Langkah yang harus dilakukan untuk menghitung biaya penyusutan perusahaan dengan menggunakan metode ini adalah mengambil perkiraan usia aset dan menjumlahkannya dengan digit per tahunnya. Metode jumlah angka menurun bisa dibilang lebih cepat dibanding cara sebelumnya.
Berbeda dengan rumus dari metode garis lurus, metode jumlah angka menurun memiliki rumus seperti berikut ini:
- Biaya penyusutan = (Sisa masa penggunaan / jumlah masa penggunaan) x nilai residu
3. Metode Depresiasi Berdasarkan Pemakaian
Tak ada rumus khusus yang harus dilakukan untuk mengikuti metode depresiasi satu ini. Meski begitu, metode depresiasi berdasarkan penggunaan tetap diiringi dengan langkah khusus yang harus dipahami oleh setiap akuntan.
Untuk melakukan metode depresiasi berdasarkan pemakaian atau penggunaan ini, kamu bisa mengurangi nilai sisa dari nilai buku, kemudian bagi hasilnya dengan perkiraan total produksi selama masa penggunaan.
Setelah hasil didapatkan dengan benar, kalikan hasil tersebut dengan produksi aktual aset. Dengan begitu, akumulasi beban penyusutan bisa ditentukan secara lebih tepat hingga nilai buku sesuai dengan nilai residu.
4. Metode Saldo Menurun
Sebelum melakukan cara menghitung biaya penyusutan yang satu ini, kamu perlu menyiapkan nilai buku aset terlebih dahulu. Sebab, nilai buku aset dibutuhkan untuk mengalikannya dengan tingkat depresiasi garis lurus.
Setelah hasil dari pengalian tersebut didapatkan, kalikan kembali jumlahnya dengan tingkat penyusutan yang sesuai kebutuhan. Angka maksimal dari tingkat penyusutan ini adalah 200%. Sama halnya seperti cara-cara yang sebelumnya, metode saldo menurun juga sering dilakukan oleh akuntan Indonesia.
5. Metode Beban Menurun
Umumnya, cara ini dilakukan oleh para akuntan untuk mengenali sejumlah penyusutan aset di awal usia penggunaannya. Mengapa bisa begitu? Karena perhitungannya bisa dipercepat dan membuat biaya penyusutan di awal tahun menjadi lebih rendah selama masa penggunaannya.
Jadi, dapat dipastikan bahwa cara ini lebih berfokus pada jumlah beban penyusutan yang lebih banyak di awal tahun penggunaan. Sebab, nantinya aktiva akan mengalami penyusutan di awal tahun penggunaan aset tersebut.
Contoh Soal Perhitungan Biaya Penyusutan dalam Bisnis
Agar kalian lebih memahami tentang cara-cara perhitungan biaya penyusutan yang ada di atas, kami juga akan membagikan beberapa contoh soalnya yang dilengkapi dengan jawabannya. Berikut adalah 3 contoh soal perhitungan biaya penyusutan dalam bisnis yang dapat dijadikan sebagai latihan:
1. Contoh Soal Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin Packaging
PT Jayamakmur Anugerah yang bergerak di bidang manufaktur memutuskan untuk mengakuisisi mesin packaging yang seharga Rp550.000.000,- dengan biaya pemasangan yang sebesar Rp20.000.000,-.
Proses akuisisi ini terjadi pada tahun 2022 silam dan rencananya mesin itu akan disusutkan habis. Jadi, tidak akan ada nilai residu dan estimasi masa penggunaannya mencapai 10 tahun lamanya.
Sementara pada tahun 2022, PT Jayamakmur Anugerah telah memproduksi sebanyak 200.000 unit dan selama di pertengahan tahun 2023 ini memproduksi sebanyak 250.000 unit. Lantas, berapa biaya penyusutan dari mesin packaging milik PT Jayamakmur Anugerah tersebut?
- Biaya penyusutan = (Rp550.000.000 + Rp20.000.000) – 0 / 10 = Rp57.000.000,-
2. Contoh Soal Perhitungan Biaya Penyusutan Menggunakan Metode Unit Produksi
PT Suka Cita memutuskan untuk mengakuisisi mesin produksi yang seharga Rp400.000.000,- dengan biaya pemasangan yang sebesar Rp20.000.000,-. Proses akuisisi ini terjadi pada tahun 2021 silam dan rencananya perusahaan ingin menyusutkan mesin tersebut tanpa menyisakan nilai residu.
Estimasi penggunaan mesin ini dilakukan selama 5 tahun atau setelah mencapai target Rp2.800.000,- dan di tahun 2021 perusahaan telah berhasil memproduksi 240.000 unit, sedangkan di tahun 2022 perusahaan berhasil memproduksi 280.000 unit.
Untuk menghitung berapa biaya penyusutan dari mesin produksi ini, gunakan metode unit produksi yang tidak lain adalah:
- Biaya penyusutan = 280.000 / 2.800.000 x 420.000.000 (harga mesin dan biaya instalasi) = Rp.42.000.000,-
3. Contoh Soal Perhitungan Biaya Penyusutan Perusahaan Teknologi
PT Murni Sejati membeli sejumlah unit komputer dengan total harga sebesar Rp150.000.000,- pada bulan Januari tahun 2022. Komputer itu dikatakan memiliki masa penggunaan hingga 5 tahun dengan nilai residu yang mencapai Rp5.000.000,-. Lalu, berapa biaya penyusutan PT Murni Sejati tersebut?
- Biaya penyusutan = (Rp150.000.000 – Rp5.000.000) / 5 tahun
- Biaya penyusutan = Rp145.000.000 / 5 tahun
- Biaya penyusutan = Rp29.000.000,-
Karakteristik dari Penyusutan dalam Bisnis
Setelah memahami tentang cara menghitung biaya penyusutan yang benar, kamu juga perlu mengetahui tentang apa saja karakteristik yang dimiliki oleh penyusutan atau depresiasi dalam bisnis. Berikut adalah 5 karakteristik yang wajib kalian tahu:
- Penurunan dari nilai aset tetap dan bersifat permanen. Jadi, setelah dikurangi hasilnya tidak dapat dikembalikan ke nilai awal.
- Proses bertahap yang menyebabkan berkurangnya nilai aset, baik karena masa waktu yang habis maupun penggunaan aset yang terlalu lama.
- Proses mengalokasikan biaya aset, agar masa penggunaan aset tersebut bisa lebih efektif.
- Hanya bisa digunakan pada aktiva tetap yang berwujud. Jadi, aktiva tetap tidak berwujud tidak bisa menggunakan sistem ini.
- Dapat mengurangi nilai buku namun tidak bisa mengurangi nilai pasar aset dalam dunia bisnis.
Memahami tentang cara menghitung biaya penyusutan memang sudah pernah dilakukan di bangku sekolah oleh sebagian orang. Namun, tidak semua orang mampu mengingat tentang hal ini sampai mereka dewasa. Maka dari itu, pahami kembali cara tersebut dengan membaca artikel ini sampai akhir.
Baca Juga: